Benih adalah
bakal tanaman yang didalamnya terdapat embrio sebagai hasil perkawinan antara
sel gamet jantan dan sel gamet betina pada tanaman berbunga. Biji memiliki 3
bagian dasar yaitu: embrio, jaringan penyimpan cadangan makanan dan jaringan
pelindung.
1)
Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru
yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan gamet betina pada suatu proses
pembuahan. Embrio yang berkembang sempurna akan terdiri dari struktur-struktur
sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), radikula
(calon akar).
Secara umum pada setiap tanaman memiliki 3 tahap perkembangan embrio yaitu: tahap pertama atau tahap Pra embrio dimana embrio pada saat ini masih berbentuk bulatan kecil kemudian berubah bentuk seperti hati pada saat kotiledon mulai berkembang. Tahap kedua ditandai dengan terus bertambahnya kotiledon menjadi berbentuk torpedo atau lonjong yang panjangnya hampir memenuhi seluruh biji. Tahap ketiga terbentuknya ketiga struktur secara lengkap dan disertai bertambah beratnya embrio.
2)
Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan.
Pada
biji ada beberapa bagian yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makanan yaitu: Kotiledon, Endosperm, Perisperm dan Gametofite betina
yang haploid. Cadangan makanan yang dimaksud itu sendiri terdiri dari
Karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
3)
Pelindung biji
Pelindung
biji biasanya disbut dengan kulit biji (testa), bagian lain yang dapat juga
disebut sebagai pelindung biji adalah Pericarp dan lapisan Aleuron. Fungsi
kulit biji adalah untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis,
atau serangan cendawan bakteri maupun insekta.
Terdapat
dua kategori jenis benih tanaman yang dijumpai yaitu Jenis benih yang bersifat
ortodoks dan rekalsitran.
1. Benih
Rekalsitran adalah benih yang memiliki daya simpan yang singkat.
2. Benih Ortodok
addalah benih yang memiliki daya simpan yang relatif lama.
Benih Ortodoks merupakan jenis benih yang tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif sangat rendah (sangat kering) dengan cara pengeringan cepat. Benih jenis ini juga tidak mudah mati walau pun benih tersebut disimpan dalam keadaan suhu yang relatif rendah (Dalam Peti Sejuk atau Suhu Beku). Sebagai contoh saya katakan benih yang bersifat Ortodoks antara lain adalah benih tanaman Acacia mangium Wild (Pokok Akasia), Dalbergia latifolia Roxb (Sonobrit),Eucalyptus urophylla S.T (Ampupu), Eucalyptus deglupta Blume (Leda),Gmelina arborea Linn (gmelina), Paraserianthes falcataria Folsberg (sengon), Pinus mercusii dan Santalum album (Kayu Cendana).
Gambar : Benih Ortodoks
Benih
Rekalsitran pula adalah jenis benih yang akan mati kalau kadar airnya
diturunkan sebelum mencapai tahap kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu
rendah atau suhu sejuk beku. Beberapa contoh benih ini adalah Agathis
lorantifolia Salisb (Dammar), Diosypros celebicaBack (eboni), Hevea
brasiliensis Aublet (Kayu Getah), Macadamia hildenbrandii Steen
(makadame) dan juga jenis Shore compressa, Shorea.
Gambar
: Contoh Benih Rekalsitran Biji Kakao
Kedua ciri-ciri
benih tersebut sbb:
Benih
Ortodok
|
Benih
Rekalsitran
|
1.
Dapat disimpan dengan kadar air 5-10%
|
Hanya
dapat disimpan sampai kadar air 25-30%
|
2.
Pelindung biji berupa kulit biji pada umumnya keras
|
Pelindung
biji pada umumnya tidak keras
|
3.
Memerlukan perlakuan khusus untuk berkecambah
|
Tidak
memerlukan perlakuan khusus untuk berkecambah
|
4.
Kesesuaian lahan relatif luas
|
Kesesuaian
lahan relatif lebih sempit
|
Daftar Pustaka
Aminah, A., dan D. Syamsuwida. Penentuan Karakteristik
Fisiologis Benih Kranji (Pongamia pinnata) Berdasarkan Nilai Kadar Air. Penelitian Hutan Tropika, 10 (1) : 1-6.
http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-360-pengaruh-media-simpan--dan-periode-simpan-terhadap-viabilitas-benih-rekalsitran.html. Diakses pada 4 Oktober 2015.
Libdi.
2012. Indigofera Sebagai Pakan Ternak.
Jakarta : IAARD Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar